Senin, 09 Desember 2013

ALAT MUSIK SUMATERA


                                                                                              
Provinsi Sumatera Barat adalah salah satu provinsi yang ada di pulau Sumatera yang terkenal dengan suku Minangkabau yang ada di sana. Kota Padang adalah Ibukota dari provinsi Sumatera Barat yang terkenal akah khas masakan dan juga jam gadang yang biasanya menjadi tujuan pariwisata bagi para wisatawan baik lokal maupun yang berasal dari manca negara.
Namun pada artikel kali ini saya tidak akan membahas lebih jauh tentang kebudayaan-kebudayaan yang adad i provinsi Sumatera Barat, namun saya akan bahas lebih khusus lagi tentang alat musik tradisional Sumatera Barat.

Nama-nama Alat Musik Tradisional Sumatera Barat
Berikut ini adala daftar nama-nama alat musik tradisional yang menjadi kebanggaan masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat.
1. Saluang
2. Bansi
3. Talempong
4. Rahab
5. Gandang Tabuik
Kelima macam alat musik tersebut adalah yang paling dikenal di provinsi Sumatera Barat.

Penjelasan tentang Alat Musik Tradisional Sumatera Barat
fungsi dari alat-alat musik tersebut. 
  Saluang
                   
Idris Sutan Sati ,Ia adalah seorang seniman tradisional Minangkabau yang juga merupakan salah satu pemain saluang yang hebat. Biasanya ia bermain saluang untuk mengiringi seorang penyayi yang juga populer kala itu bernama Syamsimar.
Saluang merupakan alat musik tradisional Sumatera Barat yang tidak jauh beda dengan seruling biasa. Memiliki panjang antara 40 sampai 60 cm dan memiliki besar diamater antara 3 sampai 4 cm. Lain dengan seruling modern, saluang dibuat lebih sederhana dan hanya memiliki 4 lubang saja.
    Bansi

 Hampir sama dengan Saluang, Bansi adalah alat musik jenis tiup yang lebih modern dibandingkan Saluang karena Bansi sudah memiliki nada standar. Dengan memiliki nada standar, maka Bansi dapat digunakan untuk mengalunkan lagu-lagu daerah maupun lagu nasional dengan alunan bunyinya yang indah.
Jika dilihat dari tingkat kesulitan, maka Bansi lebih mudah dimainkan ketimbang Saluang. Karena memainkan Saluang butuh latihan pernafasan yang cukup.
   Talempong

Dari namanya saja mungkin anda sudah dapat menebak bahwa alat musik Talempon ini adalah jenis alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul. Bahan pembuatannya berasal dari kuningan dan bentuknya hampir mirip dengan alat musik jawa, yaitu gamelan. Namun ada juga yang terbuat dari kayu.
Talempong biasa dimainkan ketika ada perayaan budaya tarian di Sumatera Barat, seperti tarian piring yang terkenal sangat khas itu, tarian gelombang dan pasambahan. Selain itu talempong juga sering digunakan untuk menyambut tamu-tamu istimewa.

 Rahab

Rahab adalah sejenis biola tradisional yang merupakah salah satu alat musik tradisional Sumatera Barat. Cara memainkannya tidak jauh berbeda dengan biola, hanya saja bentuk alat musik ini masih berbentuk khas tradisional meskipun suara yang dihasilkan juga merdu.

 Gandang Tabui
                        
Tabuik berbentuk bangunan bertingkat tiga terbuat dari kayu, rotan, dan bambu dengan tinggi mencapai 10 meter dan berat sekitar 500 kilogram. Bagian bawah Tabuik berbentuk badan seekor kuda besar bersayap lebar dan berkepala “wanita” cantik berjilbab. Kuda gemuk itu dibuat dari rotan dan bambu dengan dilapisi kain beludru halus warna hitam dan pada empat kakinya terdapat gambar kalajengking menghadap ke atas.
Dari beberapa alat musik tradisional di atas, mungkin Gandang Tabuik inilah yang paling fenomenal dan paling unik yang hanya ada di Sumatera Barat. Karena alat musik ini dibuat dengan dana hingga puluhan juta rupiah untuk membuat satu Gandang Tabuik saja. Alat musik ini dibuat tingginya mencapai 10 meter dengan berat 500 kg. Yang lebih uniknya lagi adalah bagian bawahnya dibentuk menyerupai kuda bersayap, tapi dengan kepala wanita yang kelihatan mengenak jilbab. Di bagian kakinya dibuat gambar kalajengking yang melihat ke atas.
Gandang Tabuik ini dibuat dari bahan bambu yang dipadu dengan rotan dan kain beludru yang biasanya berwarna hitam. Bagian atasnya terdapat payung dan patung burung merpati. Cara memainkan Gandang Tabuik ini biasanya diangkat beramai-ramai oleh 50 orang. Untuk mengangkatnya maka dibuatkan 4 buah balok bersilang dengan panjang sekitar 10 meter di bagian bawah Gandang Tabuik ini. Bisa dikatakan alat musik tradisional Sumatera Barat ini cukup unik, bukan?
itulah beberapa jenis alat musik tradisional yang ada di Sumatera Barat. Tentu kekayaan budaya ini menambah nilai keberagamaan budaya di Indonesia.  Sebenarnya kekayaan budaya seperti ini patut untuk dilestarikan. Dan tentunya itu menjadi tugas kita semua selaku warga negara Indonesia.

Nama-nama Alat Musik Tradisional Sumatera Utara
Berikut ini adalah tujuh nama-nama alat musik tradisional yang menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera Utara.
1.  Panggora
2.  Gordang
3.  Doli-doli
4.  Druri Dana
5.  Faritia
6.  Gonrang
7.  Hapetan
Mungkin ketujuh alat musik tradisional Sumatera Utara tersebut yang masih populer sampai saat sekarang. Sebenarnya masih ada lagi yang lain, namun di dalam artikel ini saya akan menginformasikan tentang tujuh jenis alat musik itu saja.

Penjelasan tentang Alat Musik Tradisional Sumatera Utara
Umumnya alat musik tradisional yang ada di Provinsi Sumatera utara masih dilestarikan dan digunakan dalam berbagai perayaan adat di sana. Akan tetapi biasanya perayaan adat masih terasa kental di bagian pedesaan dibanding perkotaannya. Berikit iniadalah penjelasan dari masing-masing alat musik tradisional di atas.
1.      
       Panggora

Panggora adalah alat musik sejenis gong namun dengan suara bunyi “pok”. Bunyinya seperti itu karena gong jenis ini dimainkan oleh satu orang dengan pukulan menggunakan stik dan bagian pinggiran gong diredam dengan pegangan tangan. Panggora ini adalah gong yang paling besar dengan ukuran diameter mencapai 37 cm dengan ketebalan kira-kira 6 cm.

2.     Gordang

Berbeda dengan Panggora, jika Panggora bentuknya seperti gong, sedangkan Gordang ini bentuknya seperti gendang jawa yang dimainkan pada acara-acara musik gamelan. Gordang ini terbuat dari kayu dan dimainkan dengan cara dipukul.

 Doli-doli

Doli-doli adalah alat musik yang terbuat dari 4 bilah kayu yang dimainkan dengan cara ditiup. Alat musik tradisional Sumatera Utara jenis ini banyak dijumpai di daerah Nias.
4.    
         Druni Dana

Druni dana juga berasal dari pulau Nias. Kalau Doli-doli terbuat dari kayu, Druni Dana ini terbuat dari bambu yang dibentuk sedemikian rupa sampai hampir menyerupai garpu tala.

 Faritia

Faritia ini mirip sekali dengan gong, terbuat dari logam atau perunggu. Hanya saja ukurannya lebih kecil dibanding gong pada umumnya. Cara memainkannya juga sama seperti gong, yaitu dipukul dan memiliki bunyi yang khas.

 Gonrang

Gonrang ini hampir sama dengan Gordang yaitu alat musik tradisional Sumatera Utara yang mirip dengan gendang. Banyak dijumpai di daerah Kabupaten Simalungun di Sumatera Utara.

    Hapetan

Alat musik yang satu ini khas dari daerah Tapanuli. Cara memainkannya dengan cara dipetik, hampir mirip dengan kecapi.

Sumatera selatan


Konstruksi Akordeon
Akordeon ini memiliki tiga komponen universal – tubuh, palet, dan bellow – dan banyak bagian lain yang variabel. Tubuh terdiri dari dua kotak kayu bersama oleh bellow. Dalam ini adalah ruang buluh yang menghasilkan suara.
Komponen yang ada dalam sebuah akordeon adalah bagian kotak kayu, bellow, dan palet. Di dalam kotak kayu itu ada sebuah rongga tempat dimana suara akordeon dihasilkan. Sedangkan palet yang berbentuk seperti katup yang mengontrol keluar masuknya udara ke dalam akordeon tersebut. Sedangkan bellow adalah komponen yang dominan yang menciptakan kevakuman dan tekanan udara yang digetarkan sehingga menghasilkan suara.

Jenis-jenis Akordeon
Ternyata akordeon itu ada 4 jenis. Mungkin dari kita masih jarang yang mengetahui bahwa ternyata akordeon tidak hanya ada dalam 1 jenis, yaitu akorden berwarna, akordeon concertinas, akordeon diatonis, dan akordion yang kita kenal yaitu akordeon piano.
Dan yang paling dikenal di seluruh dunia adalah akordeon diatonis yang biasa digunakan untuk mengiri tarian-tarian berkelompok di eropa. Akordeon diatonis ini menghasilkan suara paling besar dibanding dengan akordeon yangl ainnya.
Yang bentuknya sedikit lebih aneh adalah akordeon concertinas. Terdapat kisi-kisi udara berjumlah antara 4 – 12. Sedangkan akordeon berwarna adalah yang paling terkenal di Rusia. Dan satu lagi adalah akordeon piano yang sudah sering kita jumpai di masyarakat kita.

Akordeon Menjadi Alat Musik Tradisional Sumatera Selatan
Jika kira urut dari sejarah, saya sendiri belum menemukan informasi yang jelas tentang bagaimana Akordeon yang aslinya itu bukan dari negara kita tapi bisa sampai ke negara kita. Yang jelas akordeon itu sendiri sangat populer di masyarakt kita. Apalagi sampai-sampai menjadi kekayaan budaya atau menjadi alat musik tradisional Sumatera Selatan khususnya. Mungkin para nenek moyang kita yang tahu permulaan dari semua kejadian itu. Adapun tugas kita sekarang adalah untuk melestarikannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar